Gempa besar mengancam Bandung, yuph itulah salah satu judul berita dari metrotvnews. Cukup mengerikan jika membacanya. Ternyata sebenernya hal ini bukan hal baru lagi. Karena udah banyak berita/artikel yang mengulas tentang ancamana gempa ini. Sudah banyak penelitian terkait ancaman gempa ini.
Terakhir pas kemarin tgl 23 okt saya ke Lembang, dan makan di daerah lembang, 2x merasakan getaran, dan tidak hanya saya sendiri tapi ama temen2 saya juga merasakan. Kalo diktakan itu dari mobil/truk, kita gak lihat ada mobil besar lewat, Cuma mobil biasa ama motor yang berlalu lalang. Hmmm... berarti emang bener ada something di bandung, dan bener banget klo ada patahan dibawah tanah bandung ini.
Saya coba searching di google dgn kata kunci ‘gempa bandung’ langsung muncul beberapa berita terkait hal ini. Saya coba ambil dari beberapa info, dikatakan emang bandung dilewati sesar yang cukup panjang.
Sesar lembang membentang sepanjang 22 kilometer dari Maribaya ke Cisarua. Di Cisarua jejak sesar tersebut menghilang sedangkan di Maribaya membelok ke selatan. Sesar Maribaya terhubung dengan sesar Cimandiri dan sesar Baribis yang aktif.”
Sesar cimandiri berletak di daerah Sukabumi Selatan, sesar ini terbentang dari Pelabuhan Ratu hingga Gandasoli. Sedangkan sesar Baribis berletak di daerah bagian utara pulau jawa membentang mulai dari daerah Purwakarta hingga ke daerah Baribis, sebelah barat Gunung Ciremai, di Kadipaten-Majalengka Jawa Barat.
Sesar yang memanjang dari Palabuhanratu hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km, jika secara bersamaan terjadi pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.
Jika yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer. Nah lhooo...
Seperti kita tahu, bandung berdiri diatas endapan bekas danau purba, alias berdiri diatas bekas lumpur, sehingga klo nanti tiba2 gempa, akan sangat rapuh, jadi harus waspada. Inget kejadian gempa jogja 2006 dulu, pusat gempa jogja ada didaratan juga, di sesar opak, jadi hampir mirip2lah dengan bandung yang ada di darat juga.
Akibat sesar lembang ini, ada beberapa bagian yang terangkat, seperti Gunung Palasari, Batunyusun, Gunung Batu & Gunung Lembang, Cihideung, The Peak, dan Jambudipa bagian barat. Cukup akrab bukan dengan daerah-daerah tersebut. Dan seperti kita tahu daerah tersebut cukup padat, dan bagaimana jika terjadi gempa? Cukup serem membayangkannya.
Peneliti senior Geoteknologi LIPI Danny Hilman mengatakan, selama ini banyak yang mengira bahwa Sesar Lembang tidak aktif. Padahal sesar ini adalah salah satu sesar teraktif di Pulau Jawa, yang berhubungan dengan aktivitas gunung Sunda purba. Penelitian LIPI menemukan endapan yang diperkirakan terbentuk akibat aktivitas sesar Lembang, yang diperkirakan berumur ribuan tahun. Data ini menunjukkan bahwa sesar Lembang tergolong sesar aktif, sekalipun belum ada gempa besar selama sejarah manusia modern.
Peneliti LIPI melakukan penggalian di Tiga titik di daerah Cihideung, dan satu titik di Sukamulya. Pada penggalian tersebut, ditemukan berbagai macam pepohonan dan biji-bijian di kedalaman 1,5 meter. Selain itu, ditemukan pula tengkorak monyet. Ini mengindikasikan bahwa terdapat hutan yang lebat di sesar Lembang. Penggalian di Cihideung juga menunjukkan, bahwa setidaknya telah terjadi dua kali gempa bumi besar terjadi di Bandung. Pasalnya, pada lapisan tanah tersebut, ditemukan kontur tanah yang berkelok-kelok.
Sumber:
- teknologi.vivanews.com/news/read/211515-gempa-bandung-bisa--seganas--gempa-yogyakarta
- chempornet.com/bandung-harus-bersiap-di-guncang-gempa-besar/
- geotek.lipi.go.id/?p=56
- metrotvnews.com/read/news/2011/10/25/69388/Gempa-Besar-Mengancam-Kota-Bandung
Terakhir pas kemarin tgl 23 okt saya ke Lembang, dan makan di daerah lembang, 2x merasakan getaran, dan tidak hanya saya sendiri tapi ama temen2 saya juga merasakan. Kalo diktakan itu dari mobil/truk, kita gak lihat ada mobil besar lewat, Cuma mobil biasa ama motor yang berlalu lalang. Hmmm... berarti emang bener ada something di bandung, dan bener banget klo ada patahan dibawah tanah bandung ini.
Saya coba searching di google dgn kata kunci ‘gempa bandung’ langsung muncul beberapa berita terkait hal ini. Saya coba ambil dari beberapa info, dikatakan emang bandung dilewati sesar yang cukup panjang.
Sesar lembang membentang sepanjang 22 kilometer dari Maribaya ke Cisarua. Di Cisarua jejak sesar tersebut menghilang sedangkan di Maribaya membelok ke selatan. Sesar Maribaya terhubung dengan sesar Cimandiri dan sesar Baribis yang aktif.”
Sesar cimandiri berletak di daerah Sukabumi Selatan, sesar ini terbentang dari Pelabuhan Ratu hingga Gandasoli. Sedangkan sesar Baribis berletak di daerah bagian utara pulau jawa membentang mulai dari daerah Purwakarta hingga ke daerah Baribis, sebelah barat Gunung Ciremai, di Kadipaten-Majalengka Jawa Barat.
Sesar yang memanjang dari Palabuhanratu hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km, jika secara bersamaan terjadi pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.
Jika yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer. Nah lhooo...
Seperti kita tahu, bandung berdiri diatas endapan bekas danau purba, alias berdiri diatas bekas lumpur, sehingga klo nanti tiba2 gempa, akan sangat rapuh, jadi harus waspada. Inget kejadian gempa jogja 2006 dulu, pusat gempa jogja ada didaratan juga, di sesar opak, jadi hampir mirip2lah dengan bandung yang ada di darat juga.
Akibat sesar lembang ini, ada beberapa bagian yang terangkat, seperti Gunung Palasari, Batunyusun, Gunung Batu & Gunung Lembang, Cihideung, The Peak, dan Jambudipa bagian barat. Cukup akrab bukan dengan daerah-daerah tersebut. Dan seperti kita tahu daerah tersebut cukup padat, dan bagaimana jika terjadi gempa? Cukup serem membayangkannya.
Peneliti senior Geoteknologi LIPI Danny Hilman mengatakan, selama ini banyak yang mengira bahwa Sesar Lembang tidak aktif. Padahal sesar ini adalah salah satu sesar teraktif di Pulau Jawa, yang berhubungan dengan aktivitas gunung Sunda purba. Penelitian LIPI menemukan endapan yang diperkirakan terbentuk akibat aktivitas sesar Lembang, yang diperkirakan berumur ribuan tahun. Data ini menunjukkan bahwa sesar Lembang tergolong sesar aktif, sekalipun belum ada gempa besar selama sejarah manusia modern.
Peneliti LIPI melakukan penggalian di Tiga titik di daerah Cihideung, dan satu titik di Sukamulya. Pada penggalian tersebut, ditemukan berbagai macam pepohonan dan biji-bijian di kedalaman 1,5 meter. Selain itu, ditemukan pula tengkorak monyet. Ini mengindikasikan bahwa terdapat hutan yang lebat di sesar Lembang. Penggalian di Cihideung juga menunjukkan, bahwa setidaknya telah terjadi dua kali gempa bumi besar terjadi di Bandung. Pasalnya, pada lapisan tanah tersebut, ditemukan kontur tanah yang berkelok-kelok.
Sumber:
- teknologi.vivanews.com/news/read/211515-gempa-bandung-bisa--seganas--gempa-yogyakarta
- chempornet.com/bandung-harus-bersiap-di-guncang-gempa-besar/
- geotek.lipi.go.id/?p=56
- metrotvnews.com/read/news/2011/10/25/69388/Gempa-Besar-Mengancam-Kota-Bandung
Gempa masih mengancam. Semoga tidak ada gempa di negeri kita.
ReplyDelete